Pengertian OPEC, Sejarah, Tujuan, dan Anggotanya (Bahas Lengkap) – Negara-negara di dunia ini saling menjalin kerja sama dalam berbagai bidang.
Ada organisasi yang didirikan menurut kawasan, komoditas dan bidang-bidang lain.
Pengertian OPEC, Sejarah, Tujuan dan Anggota OPEC (Lengkap)
OPEC adalah salah satu contoh kerja sama negara-negara penghasil minyak bumi di dunia.
Pengertian OPEC
OPEC (Organization of Exporting Petroleum Countries) merupakan sebuah organisasi besar yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak bumi. Tujuan pembentukan organisasi ini adalah untuk menegosiasi hal-hal terkait harga, produk dan hak konsekuensi minyak bumi dengan perusahaan minyak-minyak lain.
Pendirian OPEC adalah supaya negara-negara penghasil minyak bumi bisa mengambil kebijakan terkait perminyakan dan harga minyak yang bisa pua menguntungkan produsen dan negara-negara anggota.
Hal itu membuat OPEC diharapkan mampu mencegah persaingan tak sehat di antara negara-negara penghasil minyak bumi.
Sejarah OPEC
OPEC dibentuk pada tanggal 14 September di Baghdad, Irak. Negara-negara pelopor berdirinya OPEC adalah Venezuela, Arab Saudi, Kuwait, Iran dan Irak. Setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad pada 10 sampai 14 Agustus 1960 yang dihadiri oleh anggota-anggota pendiri tersebut.
Pada awalnya OPEC bermarkas di Jenewa, Swiss mulai 21 Januari 1961 sampai Agustus 1966. Kemudian, dipindahkan ke Wina, Austria. Pada masa awal pembentukannya, telah disepakati bahwa OPEC mempunyai tujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak internasional demi kepentingan negara-negara anggota.
Venezuela merupakan negara yang pertama kali memprakarsai dibentuknya organisasi ini dengan mendekati Gabon, Iran, Kuwait, Libya dan Saudi Arabia pada tahun 1949.
Venezuela memberikan saran untuk negara-negara tersebut untuk saling bertukar pandangan serta mengeksplorasi jalan lebar dan menjalin komunikasi yang lebih intens di antara negara-negara penghasil minyak bumi.
Kemudia, pada tangga 10 sampai 14 September 1960, ide Menteri Perdagangan dan energi venzuela Juan Pablo Perez Alfonso serta Abdullah Al Tariki menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia membuat perwakilan Venezuela, Saudi Arabia, Kuwait, Persia dan Irak menggelar pertemuan di Baghdad yang membahas tentang cara meningkatkan harga minyak mentah yang dihasilkan dari masing-masing negara penghasil minyak.
Saat itulah didirikannya OPEC. Salah satu hukum dicetuskan pada tahun 1960 yang dibuat Dwight Eisenhower (Presiden Amerika masa itu) yang menekan jumlah impor kinyak venezuela serta Teluk Persia misalnya industri minyak Meksiko dan Kanada.
Pelaku penurunan harga minyak dunia di wilayah tersebut yakni Romulo Betancourt (Presiden Venezuela) dengan membentuk suatu alinasi dengan negara-negara Arab penghasil minyak sebagai suatu strategi untuk melindungi otonomi serta profabilitas minyak Venezuela.
Hasilnya yakni pendirian OPEC sebagai upaya menyatukan dan koordinasi kebijakan negara-negara anggota dan tindak lanjut dari apa yang sudah dilaksanakan.
Tujuan OPEC
Tujuan utama OPEC adalah mempertahankan harga minyak serta menolak aksi penurunan harga minyak secara sepihak yang dilakukan perusahaan minyak paling besar yang dinamakan The Seven Mayor kepunyaan Texaco, Exxon, Gulf, Socal, Shell dan British Petroleum.
Perusahaan-perusahaan minyak raksasa tersebut berasal dari negara maju seperti Jepang, jerman Barat, Ingris dan Amerika Serikat. OPEC secara bersama-sama berusaha menetapkan kebijakan harga serta jumlah produksi minyak bumi yang akan dipaarkan ke seluruh dunia.
Di masa Indonesia bergabung tentu banyak memberikan keuntungan politik, seperti mampu meningkatkan posisi Indonesia dalam proses tawar menawar di hubungan internasional sehingga apabila ada negara lain yang memberikan tawaran harga lebih tinggi ke Indonesia jelas akan memberikan dampak positif untuk OPEC.
Namun, pada akhirnya Indonesia memutuskan untuk memisahkan diri dari keanggotaan OPEC ban membawa dampak yang positif untuk kawasan-kawasan lain yang tergabung dalam OPEC.
Tujuan dari pembentukan organisasi OPEC di antaranya adalah :
- Memastikan bahwa kepentingan negara-negara produsen minyak supaya memperoleh cukup penjualan minyak yang efisien.
- Mencukupi kebutuhan minyak dunia yang selalu saja memberikan banyak keuntungan bagi banyak pihak.
- Mengelola pasokan minyak yang memadai.
- Mempertahankan kestabilan harga minyak dunia.
- Mengatur kebijakan-kebijakan sebagai upaya proteksi negara anggota.
- Menolak penurunan harga minyak yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar di dunia.
- Menyatukan kebijakan terkait perminyakan di kawasan negara anggota.
Negara Anggota OPEC
OPEC sampai saat ini sudah mengalami perkembangan yang tinggi dengan jumlah anggotanya dari negara produsen dan pengekspor minyak mentah. Syarat-syarat penting yang wajib dipenuhi untuk menjadi anggota OPEC adalah :
- Negara terkait merupakan negara pengekspor minyak mentah secara substansi.
- Mempunyai kepentingan yang sama denga negara-negara yang sudah menjadi anggota secara fundamental.
- Mendapat persetujuan dari sebagian besar anggota OPEC.
Adapun negara-negara anggota OPEC adalah :
- Iran, sebagai negara pendiri dan bergabung pada September 1960.
- Arab Saudi, sebagai negara pendiri dan bergabung pada September 1960.
- Venzuela, sebagai negara pendiri dan bergabung pada September 1960.
- Irak, sebagai negara pendiri dan bergabung pada September 1960.
- Angola bergabung pada 1 Januari 2007.
- Aljazair bergabung pada 1969.
- Nigeria bergabung pada Juli 1971.
- Libya bergabung pada Desember 1962.
- Qatar bergabung pada Desember 1961.
- Ekuador, anggota selama 1973 sampai 1993 dan menjadi anggota kembali mulai 2007.
- Uni Emirat Arab bergabung pada November 1967
Pada tahun 1973 gabon menjadi anggota OPEC dan statusnya associate member, tetapi keluar dari OPEC dengan keanggotaan penuh semenjak 1975 sampai 1995.
Indonesia terdaftar sebagai anggota pada Desember 1962 dan keluar sejak Mei 2008 menimbang Indonesia merupakan importir minyak sejak 2003 dan tidak bisa mencukupi kuota produksi yang merupakan ketetapan. Namun, sesudah rapat, status Indonesia hanya suspen dan tahun 2014 secara resmin menjadi anggota kembali.
Pada 30 November 2016, Indonesia keluar lagi dari OPEC sebagai dampak kebijakan OPEC yang menurunkan produksi minyak Indonesia sebesar 37.000 barel per hari guna menghentikan penurunan harga minyak dunia.
Sekian penjelasan materi Pengertian OPEC, Sejarah, Tujuan dan Anggota OPEC (Lengkap). Semoga penjelasan tersebut bisa dipahami dengan mudah oleh para pembaca dan menambah wawasan. Terima kasih 🙂