Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Lingkup dan Prinsip– Koordinasi ialah suatu proses keseimbangan dan sinergi seluruh aktifitas dalam pekerjaan antara pihak-pihak supaya bisa mencapai tujuan masing-masing pihak dan tujuan bersama.
Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Lingkup dan Prinsip
Singkatnya, koordinasi ialah sebuah proses saling memahami antara dua orang atau lebih dalam menjalankan sesuatu.
Pengertian Koordinasi Menurut Ahli
Berikut pengertiannya:
Handoko (2003: 195)
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan tujuan serta aktifitas-aktifitas dalam satuan-satuan yang terpisah di sebuah organisasi dalam meraih tujuan bersama dengan efisien.
James A. F. Stoner dan Charles Wankel
Koordinasi ialah proses dalam mengintegrasikan tujuan-tujuan serta aktifitas dalam unit berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi seefisien mungkin.
Ateng Syarifudin, S. H.
Koordinasi ialah proses rangkaian kegiatan menghubungi yang mempunyai tujuan menyelaraskan tindakan-ttindakan dan kegiatan organisasi agar mencapai gerak cepat untuk meraih tujuan yang sudah ditentukan.
Terry
Pengertian koordinasi ada tiga yakni (1) jumlah usaha secara kualitatif dan kuantitatif, (2) waktu yang tepat atas usaha-usaha tersebut dan (3) penentuan (directing) arah usaha-usaha tersebut.
Sondang P. Siagian, M. P. A., Ph. D.
Koordinasi yakni pengaturan hubungan usaha bersama dalam mencapai keseragaman tindakan sehingga meraih tujuan bersama.
Farland
Koordinasi ialah sebuah proses pengembangan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya serta menjamin kesatuan tindakan untuk meraih tujuan bersama.
F. L. Brech
Koordinasi merupakan penimbangan dan penggerakan tim dengan memberikan tempat aktifitas pekerjaan yang sesuai serta menjaga supaya aktifitas tersebut dilakukan secara selaras.
R. Terry
Koordinasi ialah sebuah usaha yang teratur dan sinkron dalam menyediakan jumlah dan waktu yang tepat serta mengarahkan pelaksanaan dalam menghasilkan tindakan seragam serta harmonis pada target yang sudah ditentukan.
Syarat Koordinasi
Syarat-syarat koordinasi menurut Terry yaitu :
- Sense of cooperation ialah perasaan untuk saling bekerja sama yang dilihat pada setiap unit.
- Rivalry yakni persaingan antarbagian dalam organisasi untuk kemajuan organisasi.
- Team spirit yakni saling menhghargai antarbagian organisasi.
- Esprit de corps ialah unit yang saling menghargai akan semakin bersemangat.
Tujuan Koordinasi
Tujuan koordinasi menurut Siagian (1993: 110) adalah :
- Melindungi terjadinya kontradiksi dan konflik
- Pencegah persaingan yang tak sehat
- Meniadakan pemborosan
- Meminimalkan kekosongan waktu dan ruang
- Pencegah perbedaan pelaksanaan dan pendekatan
Manfaat Koordinasi
- Tercapai Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplifikasi (KISS) agar tujuan organisasi bisa dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
- Menjadi pemecah masalah dalam setiap konflik seluruh pihak.
- Membantu pimpinan untuk mensinergikan dan mengintegrasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan pihak-pihak terkait. Keterkaitan unit-unit perusahaan membesar maka kebutuhan koordinasinya meningkat.
- Mendukung pimpinan dalam mensinergikan serta mengatur perkembangan unit-unit.
- Agar pimpinan dapat mensinkronisasikan aktifitas fungsional dengan tujuan tiap-tiap unit berbeda dalam mencapai tujuan bersama secara lebih efektif dan efisien dengan sumber daya yang terbatas.
- Membagi pekerjaan di setiap unit agar tidak terjadi overlapping. Skala pekerjaan yang makin besar, maka kebutuhan akan koordinasinya akan mingkat. Hal tersebut bertujuan aar tidak ada pekerjaan yang sama yang dilakukan masing-masing unit sebab itu adalah pemborosan anggaran.
- Adanya pengembangan dan keharmonisan yang terjaga antar-kegiatan yang dilakukan secara fisik atau non fisik dengan para stakeholders.
- Melakukan pencegahan supaya tidak ada konflik internal maupun eksternal.
- Melakukan pencegahan agar tidak ada pekerjaan kosong pada masing-masing unit.
- Menghindari persaingan tidak sehat.
Jenis-Jenis Koordinasi
Berikut jenisnya:
Koordinasi Internal
Dibagi dalam kategori-kategori berikut ini.
- Vertikal merupakan koordinasi secara struktural yang melibatkan hubungan hierarki sebab masing-masing ada dalam sebuah garis komando.
- Horizontal ialah koordinasi fungsional di mana koordinator berada dalam tingkat eselon yang sama.
- Koordinasi diagonal ialah koordinasi fungsional di mana koordinator memiliki posisi lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan yang dikoordinasi, namun tidak saling ada di garis komando yang sama.
Koordinasi Eksternal
- Vertikal ialah koordinasi yang dilakukan seorang kepala wilayah yang menjalankan pembangunan antardinas atau antarpimpinan dinas lain, misalnya rapat kerja, rapat staf dan rapat pimpinan.
- Horizontal di mana pimpinan selalu berhubungan dengan dinas lain yang dinilai memiliki hubungan atau kaitan dengan masalah pembangunan yang dilaksanakan di wilayah kerjanya.
Ruang Lingkup Koordinasi
Ruang lingkup koordinasi yang ditulis George R. Terry dalam buku “Principles of Management” pada 1964 yaitu :
Koordinasi Dalam Individu
Jika dilihat dari sudut pandang manajemen organisasi, koordinasi individu dapat dimasukkan dalam urusan masing-masing orang dan tidak berkaitan langsung dengan manajemen perusahaan atau organisasi.
Namun, keahlian individu dalam menyelesaiakn dan mengatur tanggung jawab organisasi akan memiliki dampak pada keberhasilan mencapai tujuan individu.
Koordinasi Antara Individu dari Sebuah Kelompok
Bisa nampak dari kerja sama tim dalam organisasi itu dalam pada permainan olahraga. Ketika ini buruk maka tidak akan membuat tujuan bersama tercapai. Jadi ini dilakukan dengan pembagian tugas dan saling komunikasi dalam membentuk sinergitas. Untuk dapat mencegah missleading dalam meraih tujuan.
Koordinasi Antara Kelompok Pada Satuan Perusahaan
Dalam organisasi umum terjadi koordinasi kelompok yang bertujuan sebagai unit. Antarunit saling berkoordinasi agar tidak ada tumpang tindih yang dilakukan. Ini merupakan usaha penyelarasan langkah untuk meraih tujuan.
Koordinasi Antara Perusahaan dan Berbagai Peristiwa Dunia
Koordinasi dengan pihak eksternal diperlukan dalam menjalankan manajemen perusahaan. Kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh diusahakan sesuai dengan lingkungan eksternal, yakni perusahaan lain yang meliputi peraturan pemerintah, pesaing, situasi ekonomi dan politik dan peristiwa-peristiwa yang ada di dunia.
Prinsip Koordinasi
- Kesatuan tujuan dan arah
- Kesepakatan sehubungan aktifitas yang semestinya dilakukan pihak-pihak
- Loyal dan taat
- Saling memberi informasi sehubungan aktifitas, persoalan yang dihadapi serta hasil yang telah diraih
- Saling membantu, menghormati,dan percaya satu sama lain
- Profesionalitas
- Alat koordinasi tepat guna
- Efisiensi
- Terdapat koordinasi dalam menjalankan dan mengawasi semua aktifitas kerja sama dalam organisasi dan memahami masalah-masalah dan penyelesaiannya
Dampak Kurangnya Koordinasi
- Pejabat atau petugas masing-masing unti organisasi berselisih dalam sebuah wewenang atau bidang kerja di mana masing-masing berpendapat sebagai bagian dari yuridiksinya.
- Adanya saling lempar tanggung jawab karena setiap unit merasa bahwa tanggung jawab atau wewenang tersebut bukan bidangnya.
- Ada keputusan yang faktanya diambil secara kurang sempurna sebab tidak ada penjelasan lengkap di unit organisasi yang berhubungan.
- Gejala yang nampak yakni ada banyak unit-unit organisasi non struktural misalnya komisi, panitia, satgas, tim dan lainnya yang berdiri sendiri guna menyelesaikan tugas yang sebenarnya sudah masuk dalam susunan organisasi tersebut.
Demikian penjelasan materi Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Lingkup dan Prinsip. Semoga penjelasan tersebut bisa menjadi wawasan baru bagi para pembaca. Terima kasih 🙂