Pengertian Peramalan atau Forecasting, Tujuan, Manfaat, Metode & Jenis – Di dalam suatu bisnis kita harus dapat melakukan suatu peramalan yang akan memberikan dampak atau efek kedepannya akan menjadi apa bisnis ini.
Pengertian Peramalan atau Forecasting, Tujuan, Manfaat, Metode & Jenis
Peramalan sangat di perlukan dan menjadi bagian penting dalam mengelola bisnis agar dapat naik dan berkembang dengan pesat. Berikut penjelasan apa itu peramalan lengkap.
Pengertian Peramalan atau Forecasting
Peramalan atau forecasting ialah sebuah teknik analisis perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif dalam memprediksi peristiwa di masa mendatang dan memakai referensi data masa lalu sebagai rujukan.
Peramalan dilakukan dengan tujuan untuk memprediksi prospek ekonomi dan aktifitas usaha juga pengaruh lingkungan pada prospek tersebut. Di dalam peramalan (forecasting) diperlukan sedikit peluang kesalahan atau eror supaya dapat memperkecil tingkat kesalahan.
Pengertian Peramalan (Forecasting) Menurut Ahli
Berikut penjelasannya:
Nasution dan Prasetyawan (2008: 29)
Nasution dan Prasetyawan mengungkapkan pengertian peramalan ialah suatu proses dalam memprediksi kebutuhan-kebutuhan di masa depan yang mencakup kebutuhan kualitas, kuantitas, lokasi dan waktu dalam usaha memenuhi permintaan barang atau jasa.
Sudjana (1989: 254)
Sudjana memberikan pengertian peramalan sebagai proses pengukuran atau perkiraan jumlah atau besarnya sesuatu di masa yang akan datang menurut dara di masa lalu yang dianalisa secara ilmiah terutama memakai metode statistik.
Sumayang (2003: 24)
Peramalan dalam pandangan Sumayang ialah perhitungan secara objektif serta memakai data-data sebelumnya dalam menentukan sesuatu di masa depan.
Supranto (2000)
Supranto berpendapat bahwa peramalan ialah perkiraan atau dugaan tentang terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian di masa mendatang. Ramalan tersebut dapat bersifat kualitatif (berupa gambaran atau penjelasan) dan kuantitatif (berupa angka dan dinyatakan dalam bilangan).
Heizer dan Render (2009: 162)
Peramalan dalam pandangan Heizer dan Render ialah ilmu dan seni dalam memprekirakan peristiwa di masa mendatang. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis kemudian memproyeksikannya ke masa depan berupa bentuk model sistematis.
Fungsi dan Manfaat Peramalan (Forecasting)
Peramalan yang dilakukan mempunyai fungsi yang akan tampak ketika pembuatan keputusan. Keputusan yang baik ialah keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang akan terjadi ketika keputusan itu diterapkan. Beberapa sifat dari peramalan antara lain :
- Merupakan alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien
- Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa depan
- Untuk membuat keputusan yang tepat
Tujuan Peramalan (Forecasting)
Tujuan dari dilakukannya peramalan menurut Heizer dan Render (2009: 47) antara lain sebagai berikut.
- Untuk menelaah kebijakan perusahaan yang berlaku di masa sekarang dan di masa lampau kemudian melihat sejauh apa memiliki pengaruh di masa mendatang.
- Peramalan dibutuhkan sebab adanya delay atau time lag antara ketika kebijakan perusahaan ditetapkan dengan masa saat kebijakan diterapkan.
- Peramalan ialah dasar dari penyusunan bisnis di suatu perusahaan sehingga bisa meningkatkan efektifitas sebuah rencana bisnis.
Model Peramalan (Forecasting)
Metode peramalan ialah sebuat cara memperkirakan atau mengestimasi secara kualitatif maupun kauntitatif hal-hal yang bisa saj terjadi di masa depan berdasarkan data-data relevan di masa lalu. Beberapa jenis metode peramalan di antaranya yaitu :
- Metode peramalan yang berlandaskan pada penggunaan analisis hubungan antar-variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu dengan deret berkala maupun metode peramalan time series.
- Metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola hubungan antar-variabel yang akan diestimasikan dengan variabel lainnya yang menjadi pengaruh bukan variabel waktu dinamakan dengan metode korelasi atau peramalan kausal atau sebab akibat.
Jenis-Jenis Peramalan (Forecasting)
Peramalan (forecasting) dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori berikut ini.
Menurut Horizon Waktu
Peramalan menurut horizon waktu dibagi menjadi tiga sebagaimana diungkapkan Herjanto (2008: 78) yakni :
Peramalan jangka panjang
ialah peramalan yang memerlukan waktu lebih dari 18 bulan. Contohnya peramalan yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan penanaman modal, perencanaan aktifitas litbang dan perencanaan fasilitas.
Peramalan jangka menengah
ialah peramalan yang membutuhkan waktu antar 3 sampai 18 bulan. Contohnya peramalan untuk perencanaan produksi, perencanaan penjualan dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
Peramalan jangka pendek
ialah peramalan yang memerlukan waktu di bawah 3 bulan. Contohnya peramalan terkait penjadwalan kerja, perencanaan pembelian material dan penugasan pekerja.
Menurut Fungsi dan Perencanaan Operasi di Masa Mendatang
Peramalan menurut fungsi dan perencanaan operasi di masa mendatang dibedakan menjadi 3 sebagaimana diungkapkan Heizer dan Render (2009: 47) yakni :
Peramalan ekonomi (economic forecast)
ialah peramalan yang menerangkan siklus bisnis dengan memperkirakan ketersediaan uang, tingkat inflasi, biaya yang diperlukan dalam pembangunan perumahan dan indikator perencanaan lain.
Peramalan teknologi (techmological forecast)
ialah peramalan yang berfokus pada tingkat kemajuan teknologi yang bisa meluncurkan produk baru yang menarik serta memerlukan peralatan dan pabrik yang baru pula.
Peramalan permintaan (demand forecast)
ialah proyeksi permintaan produk perusahaan. Peramalan permintaan juga disebut dengan peramalan penjualan yang mengendalikan kapasitas, produksi dan sistem penjadwalan dan menjadi input untuk perencanaan pemasaran, finasial dan sumber daya manusia.
Menurut Jenis Data Ramalan yang Disusun
Peramalan menurut jenis data yang disusun sebagaimana diungkapkan oleh Saputro dan Asri (2000: 148) dibedakan menjadi 2 yakni :
Peramalan kualitatif
ialah peramalan yang berdasarkan data-data kualitatif di masa lampau. Hasil pembuatan ramalan sangat dipengaruhi pada penyusunnya. Hal tersebut penting sebab peramalan itu ditentukan menurut pemikiran yang sifatnya pendapat, intuisi, pengetahuan, pengalaman dari penyusun. Umumnya peramalan kualitatif berdasarkan hasil penyelidikan misalnya pendapat sales manajer, salesman, para ahli dan survey konsumen.
Peramalan kuantitatif
ialah peramalan yang berdasarkan data-data penjualan di masa sebelumnya. Hasil pembuatan peramalan sangat dipengaruhi dari metode yang dipakai dalam peramalan itu. Pemakaian metode yang berbeda tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda juga.
Menurut Sifat Penyusun
Peramalan menurut sifat penyusunnya dibedakan menjadi 2 sebagaimana diungkapkan oleh Ginting (2007) yakni :
Peramalan subjektif
ialah peramalan yang dilandasi intuisi atau perasaan dari penyusunnya.
Peramalan objektif
ialah peramalan yang dibuat menurut data-data relevan di masa lampau dengan memakai metode-metode dan teknik-teknik dalam menganalisis data-data tersebut.
Sekian penjelasan materi Pengertian Peramalan atau Forecasting, Tujuan, Manfaat, Metode & Jenis. Semoga penjelasan tersebut mudah dipahami serta menjadi suatu wawasan yang bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih 🙂