Pengertian Dividen, Jenis, Kebijakan, Teori dan Prosedur Dividen– Dividen merupakan pembagian keuntungan pada para pemegang saham menurut porsi saham yang dimilikinya dalam suatu perusahaan.
Pengertian Dividen, Jenis, Kebijakan, Teori dan Prosedur Dividen
Pembangian keuntungan tersebut membaut kas dan laba ditahan menjadi berkurang bagi perusahaan, namun pembagian laba pada pada pemilik merupakan tujuan utama dalam bisnis.
Pengertian Dividen
Dividen merupakan bagian dari keuntungan bersih yang dibagikan pada para pemilik modal atau pemegang saham menurut Tangkilisan dan Hessel (2003: 227). Sedangkan, dalam pandangan Skousen et. al. (2001: 757) yang dikutip dari Manurung dan Siregar (2008: 3) dividen diartikan sebagai pembagian keuntungan menurut proporsi para semua pemegang saham menurut banyaknya saham yang dimiliki.
Jenis-Jenis Dividen
Brigham dan Houston (2004: 95) terdapat tema macam dividen seperti berikut.
Dividen Kas
Cash dividen yakni dividen yang pembayarannya menggunakan uang tunai. Jenis dividen kas lebih disenangi para pemegang saham serta umum digunakan di berbagai perseroan daripada jenis dividen yang lain.
Dividen Saham
Stock dividen yakni jenis dividen yang dibayarkan bukan dalam bentuk uang tunai melainkan saham. Pembayaran dividen saham disarankan dengan adanya kelebihan yang tersedia. Pembayaran saham yang meningkat tidak lantas mengubah posisi likuiditas perusahaan sebab yang dibayarkan tidak termasuk dalam arus kas perusahaan.
Dividen Barang
Property dividen yakni jenis pembayaran dividen berupa aktiva selain kas atau barang. Dividen barang dapat didistribuskan dalam bentuk barang maupun bagian homogeni serta pembagiannya pada para pemiliki saham tidak memengaruhi kelangsungan perusahaan.
Dividen Utang
Scrip utang yakni pembagian dividen dalam bentuk surat janji utang (scrip). Perseoran membayarkan nominal tertentu di waktu tertentu sesuai apa yang tercantum dalam skrip. Pembayaran ini membuat perseroan memiliki utang jangka pendek pada para pemegang skrip.
Dividen Likuiditas
Dividen likuiditas (liquidating dividen) yakni jenis dividen yang pembagiannya bukan menurut laba perusahaan melainkan pengurangan modal perusahaan.
Kebijakan Dividen
Sebuah manajemen mempunyai dua kebijakan yang diterapkan pada penghasilan bersih setelah pajak (earning after tax/ EAT) perusahaan yakni dibagikan pada para pemegang saham dalam bentuk dividen dan diinvestasikan lagi ke perusahaan menjadi laba ditahan.
Maka, manajemen wajib mengeluarkan kebijakan dividen (dividen policy) mengenai besaran EAT yang akan dibagi sebagai dividen. Apabila perusahaan membagikan dalambentuk dividen, maka sumber dana perusahaan berkurang dari laba perusahaan.
Jika perusahaan tidak membagi laba sebagai dividen, maka sumber dana internal membesar dan bisa meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengembangkan perusahaan.
Teori Kebijakan Dividen
Beberapa telah mengungkapkan teori-teori tentang kebijakan dividen sebagai berikut.
Teori Dividen Tidak Relevan
Teori dividen tidak relevan yang diberikan Modiglani dan Miller yakni nilai sebuah perusahaan tidak dihitung berdasarkan besar kecilnya dividend payout ratio, melainkan ditentukan menurut keuntungan bersih sebelum pajak dan kelas risiko perusahaan.
Dividen dinilai tidak relevan untuk dihitung sebab tidak berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan pemegang saham sebab peningkatan perusahaan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari aset perusahaan.
Teori The Bird In The Hand
Lintner dan Gordon menyatakan bahwa dana modal sendiri dalam perusahaan akan meningkat apabila dividen payout rendah disebabkan penanam modal lebih suka menerima dividen dibandingkan capital gains.
Teori Perbedaan Pajak
Litzenberger dan Ramaswany berpendapat bahwa keberadaan pajak bagi laba dividen dan capital gains membuat para penanam modal lebih menyukai capital gains sebab dapat menunda pembayaran pajak. Oleh sebab itu, investor lebih banyak mengajukan syarat tingkat laba lebih tinggi di saham yang memberikan dividen tinggi pula.
Teori Signaling Hyphothesis
Bukti empiris menyebutkan bahwa peningkatan dividen diikuti dengan meningkatknya harga saham dan menurunnya dividen menyebabkan turunnya harga saham. Gejala tersebut memperlihatkan bahwa investor lebih suka dividen dibandingkan capital gains.
Teori Clientele Effect
Kelompok (clientele) pemilik saham memiliki anggapan berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih cenderung kepada dividen payout ratio yang tinggi.
Prosedur Pembiayaan Dividen
Pengumuman dividen dan emiten yang hendak dibagikan pada para investor dinamakan pengumuman dividen. Harus diperhatikan rincian tanggal pembayaran dividen yang dikemukakan Sinuraya (1999) seperti berikut ini.
Tanggal Pengumuman
Tanggal pengumuman (declaration rate) merupakan tanggal yang diumumkan secara formal oleh emiten mengenai bentuk, besaran dan jadwal pemnagian dividen yang akan diselenggarakan. Pengumuman tersebut biasanya diperuntukkan bagi dividen reguler. Pengumuman itu berisi informasi penting, misalnya tanggal pencatatan, tanggal pembayaran serta nilai dividen kas per lembar.
Tanggal Pencatatan
Tanggal pencatatan (date of record) yakni tanggal perusahaan mencatat nama para investor. Investor terdaftar akan mendapat hak tetapi investor tak terdaftar tidak mendapat hak memperoleh dividen.
Tanggal Cum-Dividend
Tanggal cum-dividend yakni tanggal perdagangan sudah tidak lagi melekat hak untuk memperoleh dividen. Investor yang membeli saham pada tanggal tersebut atau sesudahnya tidak akan tercatat namanya untuk memperoleh dividen.
Tanggal Pembayaran
Tanggal pembayaran (payment date) yakni tangga di mana pembayaran dividen perusahaan pada para investor yang telah memiliki hak atas dividen. Pada tanggal pembayaran, investor bisa mengambil dividen menurut bentuk dividen yang telah diumumkan oleh emiten yang dapat berupa tunai atau saham.
Demikian penjelasan materi Pengertian Dividen, Jenis, Kebijakan, Teori dan Prosedur Dividen. Semoga penjelasan di atas bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi para pembaca. Terima kasih sudah membaca artikel kami 🙂