Pengertian Demokrasi Liberal, Ciri, Kelebihan & Kekurangan – Banyak negara-negara di dunia yang menggunakan sistem demokrasi liberal.
Hal tersebut dikarenakan sistem demokrasi libeal dinilai sebagai sebuah sistem yang paling demokratis dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Demokrasi liberal sendiri sangat cocok untuk diterapkan di masa yang serba bebas dan milenial seperti masa kini.
Pengertian Demokrasi Liberal, Ciri, Kelebihan & Kekurangan
Jika berbicara tentang demokrasi liberal, terdapat komponen-komponen serta cakupannya dimulai dari dasar demokrasi liberal, ciri-ciri demokrasi liberal sampai pada kelemahan dan keunggulannya dan materi-materi itulah yang akan diberikan dalam kesempatan ini.
Pengertian Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal disebut juga dengan demokrasi konstitusional adalah sebuah sistem politik yang berdasar pada kebebasan individu. Kiblat dari sistem demokrasi liberal tentu saja adalah demokrasi. Liberal yang dimaksud dalam konteks ini adala representatif atau perwakilan.
Jadi, bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian sederhana dari demokrasi liberal adalah bentuk demokrasi yang menggunakan perwaiklan dalam penyelenggaraannya.
Pada awalnya, demokrasi liberal diungkapkan oleh pencetus teori kontrak sosial semisal John Locke, Thomas Hobbes dan Jean-Jacques Rousseau pada masa abad pencerahan. Demokrasi liberal diterapkan di Indonesia selama kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1950 sampai 1959.
Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan banyak melalui proses perwakilan atau diterapkan secara langsung di hampir semua bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak menyalahi kemerdekaan dan hak-hak individu sebagaimana tercantum dalam konstitusi.
Selain pengertian-pengertian di atas ada beberapa pengertian demokrasi liberal lainnya di dalam beberapa kamus. Demokrasi dalam Oxford Dictionary adalah sebuah demokrasi yang dasarnya adalah pengakuan akan hak individu dan kebebasan individu.
Kemudian, dalam Cambridge Dictionary demokrasi liberal ialah suatu bentuk sistem pemerintahan dengan perwakilan-perwakilan demokrasi yang bekerja menurut prinsip liberalisme, misalnya melindungi hak-hak individu yang diatur dalam hukum.
Prinsip-Prinsip Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal mempunyai prinsip-prinsip utama yakni prinsip kebebasan individu. Kebebasan individu dipandang sangat penting dalam sistem demokrasi liberal. Hal ini dikarenakan kebebasan individu menjadi nilai dasar dari kelahiran manusia ke bumi. Kehadiran kebebasan individu akan mendorong sikap kreatuif, kritis dan penuh inisiatif bagi kemajuan suatu negara.
Apabila kreativitas manusia tidak ditekan seperti layaknya dalam sistem monarki, maka sistem pemerintahan pun akan makin berkembang. Gagasan-gagasan masyarakat pun akan makin kaya dan bisa menjawab tantangan-tantangan bangsa.
Prinsip demokrasi liberal selanjutnya yaitu kontrak sosial. Kontrak sosial sebagaimana diungkapkan oleh Michael Margolis adlaah pandangan yang dinilai liberal. Kontrak sosial memberikan hak pada warga negara. Di samping itu, kontrak sosial juga memberikan sebuah pembenaran politis bagi pembentukan lembaga-lembaga yang mengusung sikap adil dan moderat.
Prinsip yang diterapkan dalam sistem demokrasi liberal yang selanjutnya ialah prinsip masyarakat pasar bebas. Berdasarkan prinsip masyarakat pasar bebas sangat bergantung pada proses negosiasi. Banyaknya keputussan-keputusan yang penting sangat ditentukan dari pasar yang menerapkan kebebasan. Sebagai contoh dalam sektor ekonomi di mana produk-produk yang konsumtif ditentukan dari mekanisme pasar bebas.
Ciri-Ciri Sistem Demokrasi Liberal
Ciri-ciri negara yang menganut sistem demokrasi liberal di antaranya adalah :
- Paham yang dipercaya ialah demokrasi di dalam sistem pemerintahan dan tertulis di dalam konstitusi.
- Pimpinan negara beserta wakil-wakil rakyat di lembaga pemerintahan dipilih dan diganti oleh rakyat.
- Ada wakil-wakil rakyat di dalam lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengawasan serta pembatasan kekuatan pimpinan negara.
- Kekuasaan tidak hanya ada di satu tangan atau satu pemegang kekuasaan saja.
- Proses pengambilan keputusan-keputusan cenderung berjalan lambat dikarenakan kekuasaan yang tidak hanya ada di satu pemegang kekuasaan.
- Kekuasaan negara ada di tangan parlemen.
- Peraturan perundang-undangan mempunyai batasan kekuasaan lembaga eksekutif.
- Kekuasaan lembaga eksekutif pun dibatasi secara konstitusional.
- Suara mayoritas menentukan pengambilan suatu keputusan.
- Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara menghitung suara terbanyak atau voting.
- Negara yang menrapkan sistem demokrasi liberal tidak akan menjadikan agama sebagai landasan sosial dan hukum.
- Setiap etnis dan agama diberikan kebebasan yang sama untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan masing-masing.
- Alokasi sumber daya manusia, sumber daya manusia dan negara dapat dikendalikan dengan baik.
Negara-Negara Penganut Sistem Demokrasi Liberal
Sebagaimana sudah disebutkan di atas bahwa banyak negara di dunia yang menerapkan sistem demokrasi liberal. Negara-negara yang menganut sistem demokrasi liberal di antaranya adalah :
- Israel
- India
- Korea Selatan
- Jepang
- Taiwan
- Switzerland
- Islandia
- Meksiko
- Amerika Serikat
- Kanada
- Chili
- Brazil
- Argentina
- Selandia Baru
- Australia
- Afrika Selatan
Keunggulan Demokrasi Liberal
Sebagai sebuah sistem demokrasi liberal tentu mempunyai beberapa keunggulan yang menjadikannya dianut oleh banyak negara di dunia. Keunggulan dari penerapan sistem demokrasi liberal antara lain :
- Tingginya tingkat kebebasan individu
- Tingkat penghasilan penduduk bisa lebih tinggi
- Penyalahgunaan wewenang oleh pemerintah menjadi berkurang
- Makin tingginya tingkat siap menang dalam perang
- Fokus pada rencana jangka pendek negara
- Adanya dorongan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Kelemahan Sistem Demokrasi Liberal
Selain itu, tentu sebuah sistem mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan dari sistem demokrasi liberal yaitu :
- Tingginya tingkat individualitas
- Kebebasan pergaulan bahkan di usia dini
- Tidak ada fokus pada rencana jangka panjang negara
- Demokrasi langsung dalam pengambilan keputusan kurang terasa
- Dapat terjadi monopoli kekuasaan oleh kaum borjuis
- Berpotensi tinggi menimbulkan konflik agama dan etnis
- Kemungkinan serangan terorisme yang tinggi
Sekian penjelasan materi Pengertian Demokrasi Liberal, Ciri, Kelebihan & Kekurangan. Terima kasih sudah membaca artikel kami, semoga bisa menambah wawasan para pembaca 🙂