Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis & Cara Pencegahannya

Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis & Cara Pencegahannya– Erosi disebut juga pengikisan atau lonsgor ialah sebuah proses hilang atau terkikisnya lapisan permukaan tanah yang berpindah atau bereser ke daerah lain yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi, pergerakan angin, es atau air dan terjadi secara alami maupun campur tangan manusia.

Erosi dapat terjadi sebagai akibat adanya pengaruh topografi, tanah, vegetasi, kegiatan manusia dan iklim. Kondisi iklim yang paling utama menjadi faktor penyebab erosi yaitu curah hujan.

Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis & Cara Pencegahannya

Tingkat kecuraman serta panjang lereng termasuk faktor topografi yang menyebabkan terjadinya erosi. Selain itu, luas lahan kritis, sudut kemiringan lereng dan luas tanah berkedalaman rendah juga memengaruhi fenomena longsor.

Pengertian Erosi

Berikut ini pengertian erosi menurut ahli.

Hardjowigeno

Hardjowigeno (1995) mengartikan bahwa erosi merupakan sebuah proses hancurnya tanah yang mengalami perpindahan ke tempat lain sebab adanya pengaruh kekuatan gravitasi, angin, air atau sungai.

Suripin (2002)

Erosi yaitu peristiwa menghilangnya lapisan permukaan tanah karena pergerakan angin atau air.

Arsyad (2012)

Erosi yaitu terkikisnya bagian-bagian tanah dari suatu daerah ke daerah lain yang diangkut oleh angin atau air.

Effendi (2006)

Erosi yaitu pergerakan air, es dan angin yang membuat tanah terkikis dan berpindah ke tempat lain.

Kartasapoetra (2010)

Erosi yaitu hanyutnya tanah oleh desakan kekuatan angin dan air secara ilmiah ataupun tindakan manusia.

Jenis-Jenis Erosi

Jenis-jenis erosi, yaitu :

Ablasi (Erosi Oleh Air)

Ablasi disebabkan air mengalir yang bergesekan dengan tanah. Tanah atau batuan akan cepat terkikis jika jumlah dan kecepatan air semakin besar. Bentuk lahan dapat berubah akibat gesekan yang terus berlangsung. Menurut tingkat kerusakannya, ablasi dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu :

  1. Erosi Percik (Splash Erosion) : pengikisan yang diakibatkan percikan air dan skalanya amat kecil.
  2. Erosi Lembar (Sheet Erosion) : pengikisan tanah dengan ketebalan yang sama di permukaan tanah yang sama.
  3. Erosi Alur (Rill Erosion) : pengikisan sebab air mengalir yang terkumpul dalam sebuah cekungan di tempat percikan tanah dan membentuk aliran ke bawah.
  4. Erosi Parit (Gulley Erosion) : pengikisan yang mirip dengan erosi alur tetapi saluran yang sangat dalam sudah terbentuk dan tidak bisa dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi jika selokan berukuran lebar 40 cm dan dalam 25 cm.

Deflasi (Erosi Oleh Angin)

Deflasi disebabkan gesekan angin dengan padatan tertentu dan banyak terjadi di gurun dengan tiupan angin kencang dan pasir. Deflasi membentuk batu mirip jamur.

Ekskarasi (Erosi Oleh Es)

Ekskarasi disebabkan gesekan es (getser) dengan tanah dan hanya ada di wilayah pegunungan tinggi atau bermusim salju. Es membentuk cairan kental yang bergerak dan mengikis sisi kiri dan kanan gunung serta batuan-batuan yang dilewatinya.

Abrasi (Erosi Oleh Gelombang Laut)

Abrasi disebabkan hantaman gelombang laut ke daerah pantai. Besar gelombang laut memengaruhi tingkat abrasi. Abrasi menyebabkan beberapa bentukan, antara lain :

  1. Cliff : pantai yang dindingnya terjal dan curam.
  2. Relung :cekungan di dinding cliff.
  3. Dataran Abrasi : hamparan di wilayah pendataran.
  4. Pantai Fyord : pantai berkelok dan menjorok ke darat.
  5. Pantai Skeren : mirip pantai fyord dengan kelokan tidak begitu tajam.

Korosi

Korosi mirip deflasi karena dipengaruhi angin namun perbedannya yaitu partikel yang dibawa angin. Deflasi terjadi tanpa ada partikel ddalam angin, sedangkan korosi terjadi dengan butiran debu dan pasir dalam angin.

Faktor Penyebab Erosi

Faktor utama penyebab erosi adalah faktor alam dan faktor manusia.

Faktor Alam

Berikut faktor alam yang terjadi:

Iklim

Cuah hujan yang tinggi bisa menyebabkan erosi. Butiran hujan ydengan energi kinetik cukup besar yang jatuh ke tanah memicu pecahnya agregat tanah. Hujan besar apabila intensitasnya rendah tidak selalu memicu erosi, namun hujan lebat dengan waktu singkat membuat sedikit erosi sebab jumlah hujan sedikit. Intensitas dan jumlah hujan tinggi membuat erosi berpeluang tinggi juga.

Topografi

Topografi yaitu kemiringan dan panjang lereng. Intensitas erosi tinggi jika kemiringan lereng besar. Itu berkaitan dengan eneri kinetik aliran asir yang makin besar. Erosi akan makin besar jika erodibilitas tanah besar (tingkat kepekaan tanah).

Vegetasi

Vegetasi berperan melindungi dan menyangga atmosfer dan tanah. Vegetasi penutup tanah yang baik bisa meminimalisir pengaruh hujan dan topografi.

Tanah

Tanah yang mengalami erosi akan menghilang sifat kimia dan fisikanya, seperti hilangnya unsur hara, penurunan kapasitas infiltrasi dan ketahanan penetrasi tanah.

Faktor Manusia

Aktivitas manusia penyebab erosi, antara lain penggundulan lahan, lahan pemukiman dan lahan pertanian. Perubahan topografi mikro sebagai hasil penerapan terasering, penggunaan stabilizer dan pupuk serta penggemburan tanah memengaruhi struktur tanah.

Dampak Erosi

Berikut dampak yang di timbulkan:

Dampak Negatif

Berikut dampak negatifnya:

Lahan Kritis

Jika sering terjadi erosi maka tanah akan kritis dengan keadaan hilangnya fungsi hidrologi yang mampu mengatur persediaan air dan fungsi ekonomi sebagai lahan produksi.

Pencemaran atau Pendangkalan Dataran Rendah

Partikel-partikel hasil erosi tertimbun di dataran rendah dan mengendap. Pengedapan membuat dataran rendah mendangkal dan berpeluang membahayakan kesehatan karena kandungan bahan kimia beracun

Kesuburan Tanah Hilang

Tanah yang mengalami erosi akan hilang lapisannya dan hanya tersisa bagian yang kurang subur dan membutuhkan pemupukan.

Debit Air Sungai, Danau dan Waduk Berkurang

Partikel yang hanyut saat erosi mungkin mengendap di sungai, danau dan waduk menyebabkan pendangkalan dan pengurangan debit air karena dasar perairan menebal.

Dampak Positif

Berikut dampak positifnya:

Menyuburkan Tanah

Lapisan tanah yang terkikis biasanya bagian yang subur. Tempat berhentinya partikel tersebut akan menjadi subur sebab lapisan tanah subur mengendap di tempat tersebut.

Muncunya Kesadaran dan Inisiatif

Kerusakan akibat erosi memicu munculnya kesadaran dan inisiatif manusia untuk bisa lebih berusaha dalam menjaga lingkungan hidupnya dengan melakukan upaya-upaya berarti.

Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis dan Cara Pencegahannya
Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis dan Cara Pencegahannya

Proses Erosi

Ada tiga tahap utama erosi, yakni :

Detachment

Detachment yaitu interaksi objek padatan dengan penyebab erosi yang membuat objek padatan (tanah dan batuan) pecah menjadi partikel kecil lalu terlepas.

Transportation

Partikel padatan yang pecah dan terlepas diangkut ke tempat lain dengan pengaruh gerakan penyebab erosi (angin, air, es) yang umumnya dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.

Sedimentation atau Depotition

Ketika partikel kecil tersebut sampai di suatu daerah baru, maka akan terjadi sedimentasi atau deposisi dalam waktu yang lama.

Pencegahan Erosi

Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah erosi, antara lain :

Pembuatan Terasering

Terasering umum dilakukan sebagai pencegahan erosi. Terasering yaitu membaut teras-teras mirip tangga di lahan miring sehingga saat hujan turun, tanah tidak mudah terhanyut dan erosi menjadi mimim terjadi. Terasering bisa membuat tanah makin stabil dan baik untuk ditanami. Tetapi terasering oun membawa pengaruh terhadap atmosfer karena akan merubah struktur tanah.

Pembuatan Contour Farming

Contour farming ialah sistem penanaman sesuai garis kontur yang membuat akar tanaman makin solid dan mampu menahan tanah saat hujan lebat.

Konservasi Tanah

Konservasi tanah yaitu upaya perbaian mutu tanah dan strategi pencegahan dan penghambatan erosi serta perubahan struktur biologi dan kimiwai sebagai hasil kesalahan pengolahan tanah.

Optimalisasi Drainase

Optimalisasi drainase bertujuan mengalirkan air yang tidak tertahan vegetasi menuju saluran buatan yang mengarah ke wilayah yang lebih rendah tanpa harus mengalami erosi.

Penghijauan

Penghijauan dinilai sangat signifikan dan dilakukan dengan menanami kembali lahan gundul dan kritis. Penghijauan sebaiknya disinergiskan dengan sistem tebang pilih terutama di wilayah rentan erosi.

Demikian penjelasan materi Pengertian Erosi, Dampak, Proses, Jenis & Cara Pencegahannya. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan terima kasih sudah membaca artikel kami. 🙂