Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Lingkup, Jenis dan Prosesnya – Manajemen risiko atau risk management ialah sebuah metodologi atau pendekatan terstruktur dakam mengelola kepastian yang berhubungan dengan ancaman.
Pengertian lainnya dari manajemen risiko ialah sebuah rangkaian kegiatan manusia termasuk di dalamnya. Penilaian risiko, pengembangan strategi dalam pengelolaannya serta mitigasi risiko dengan memakai pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.
Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Lingkup, Jenis dan Prosesnya
Tujuan atau sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko ialah meminimalisir risiko yang berbeda yang berhubungan dengan bidang yang sudah dipilih dalam tingkat yang dapat diterima masyarakat.
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko menurut Australia/ New Zealand Standards (1999) ialah sebuah proses logis dan sistematis dalam mengenali, menganalisis, mengevaluasi, mengawasi, mengendalikan dan mengomunikasikan risiko yang berkaitan dengan semua kegiatan, proses dan fungsi perusahaan yang bisa memperkecil kerugian serta memaksimalkan peluang.
Penerapan manajemen risiko mampu membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko sejak dini dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi risiko itu.
Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli
Berikut penjelasannya:
Djohanputro (2008)
Djohanputro (2008) menyatakan bahwa manajemen risiko ialah proses sistematis dan terstruktur dalam mengukur, mengidentifikasi, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memetakan serta memonitor juga mengendalikan penanganan risiko.
Clough dan Sears (1994)
Pengertian manajemen risiko yang diberikan oleh Clough dan Sears (1994) adalah sebuah pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi seluruh peristiwa yang menyebabkan kerugian.
Smith (1990)
Smith (1990) berpandangan bahwa manajemen risiko ialah proses mengidentifikasi, mengukur dan mengontrol finansial dari suatu risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari suatu perusahaan atau proyek yang bisa menyebabkan kerugian atau kerusakan dalam perusahaan itu.
William et. al. (1995, p27)
William et. al. (1995, p27) mengungkapkan bahwa manajemen risiko ialah sebuah aplikasi manajemen umum yang berusaha mengidentifikasi, mengukur, menangani sebab akibat dari ketidakpastian dalam suatu organisasi.
Siahaan (2007)
Manajemen risiko dalam pandangan Siahaan (2007) yakni praktek manajemen risiko memakai metode dan peralatan dalam mengelola risiko suatu proyek.
Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan dari penerapan manajemen risiko antara lain :
- Memproteksi perusahaan dari risiko signifikan yang bisa menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
- Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten dari risiko yang ada dalam proses bisnis serta fungsi di perusahaan.
- Mendorong tindakan proaktif dari perusahaan untuk mengurangi risiko kerugian, membuat pengelolaan risiko menjadi sumber keunggulan bersaing serta keunggulan kinerja perusahaan.
- Membuat setiap perusahaan menajdi bertindak lebih hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan sebagai usaha dalam memaksimalkan nilai-nilai perusahaan.
- Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman tentang risiko serta pentingnya pengelolaan risiko.
- Meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang dijelaskan dalam peta risiko atau risk map yang bermanfaat untuk manajemen dalam mengembangkan strategi serta perbaikan proses manajemen risiko secara berkesinambungan.
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Manajemen risiko memiliki ruang lingkup yang meliputi hal-hal di bawah ini.
- Penentuan konteks aktifitas yang hendak dikelola risiko
- Identifikasi risiko
- Analisa risiko
- Pengendalian risiko
- Evaluasi risiko
- Koordinasi dan komunikasi
- Pemantauan dan kajian kembali
Jenis-Jenis Manajemen Risiko
Ada beberapa jenis manajemen risiko, antara lain :
Risiko Reputasi
Reputasi ialah hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Ketika reputasi perusahaan buruk, maka kehancuran perusahaan siap menghampiri. Sebagai contoh ada sebuah kasus penemuan di Kedai A yakni indikasi pemakaian suatu zat yang dilarang penggunaannya untuk makanan.
Jika Kedai A memiliki banyak cabang, maka “kecacatan” di cabang 1 akan digeneralisir oleh masyarakat sehingga semua cabang Kedai A akan dinilai buruk oleh masyarakat.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manajemen puncak (top management) untuk memulihkan risio reputasi, antara lain :
- Mengakui bahaya penggunaan zat tersebut
- Mengevaluasi akibat dari risiko
- Mengalokasikan sumber daya yang luas untuk mengatasi kerusakan
- Berusaha mengambil kembali reputasi perusahaan serta kepercayaan masyarakat dengan banyak strategi
- Menjalankan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjut di masa depan
Risiko Pasar
Umumnya berkaitan dengan perubahan harga pasar yang bisa merugikan suatu perusahan. Sebagai contoh adanya penurunan harga saham yang membuat nilai pasar saham perusahaan tersebut menurun. Hal tersebut merupakan bentuk kerugian perusahaan sebab harga saham bergerak ke arah yang tidak menguntungkan.
Risiko Kredit
Ialah risiko yang dapat terjadi di perusahaan yang menjalankan skema penjualan dengan cara kredit. Ini pun bisa terjadi di perusahaan yang bergerak sebagai lembaga keuangan. Ini juga merupakan bahaya kuno yang diakibatkan ketidakmampuan dalam mengekstrak perjanjian pinjam meminjam dalam mitra bisnis.
Perusahaan wajib mampu menjalankan manajemen utang yang baik serta harus mengetahui tingkat kesehatan perusahaan yang akan dijadikan mitra bisnis sehingga di kemudian hari dapat diidentifikasi kemampuan pembayaran utang dari perusahaan mitra.
Risiko Operasional
Ialah risiko yang terjadi akibat proses internal yang kurang berfungsi, misalnya kesalahan manusia (human error), kegagalan sistem atau masalah eksternal. Ini akan menyebabkan kerugian yang berdampak pada hilangnya potensi laba.
Proses Manajemen Risiko
Manajemen risiko memiliki elemen-elemen utama dalam prosesnya. Elemen-elemen tersebut ialah :
Penetapan Tujuan
Hal pertama yang perlu dilakukan ialah menetapkan strategi, kebijakan organisasi serta ruang lingkup manajemen risiko yang hendak dijalankan.
Identifikasi Risiko
Langkah selanjutnya sesudah menetapkan tujuan ialah mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya risiko dalam menganalisa lebih lanjut.
Analisa Risiko
Analisa risiko dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas serta konsekuensi yang mungkin terjadi. Kemudian, setelah tingkat risiko ditentukan dengan cara mengalikan dua variabel itu (probabilitas dikalikan dengan konsekuensi).
Evaluasi Risiko
Membandingkan level risiko yang ada dengan kriteria standar. Kemudian, tingkatak risiko yang ada dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Apabila tingkat risiko tetap rendah, maka risiko itu termasuk dalam risiko yang dapat diterima serta hanya memerlukan pemantauan saja tanpa memerlukan tindakan pengendalian.
Pengendalian Risiko
Menurunkan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan memakai beragam metode alternatif, bisa dengan cara transfer risiko atau cara lainnya.
Monitor dan Review
Monitor dan review pada hasil sistem manajemen risiko yang dijalankan untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi.
Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan pembuat keputusan (decision maker) internal maupun eksternal dalam menindaklanjuti hasil manajemen risiko yang dijalankan.
Demikian penjelasan materi Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Lingkup, Jenis dan Prosesnya. Semoga penjelasan tersebut bisa dimengerti dengan mudah oleh para pembaca. Terima kasih 🙂