Pengertian Psikotropika, Macam, Golongan, Ciri, Bahaya dan Dampaknya – Ada banyak macam narkoba yang bisa diketahui melalui berita-bertia kriminal, seminar, materi pelajaran di sekolah atau internet. Salah satu di antaranya yaitu zat psikotropika.
Pengertian Psikotropika, Macam, Golongan, Ciri, Bahaya dan Dampaknya
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang psikotropika, sebaiknya kamu menyimak penjelasan tentang pengertian psikotropika, macam-macam, golongan, ciri-ciri pemakai, bahaya serta dampaknya berikut ini.
Pengertian Psikotropika
Psikotropika dalam Wikipedia disebutkan sebagai suautu obat atau zat yang alami ataupun sintetis bukan narkotika yang mempunyai manfaat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang mengakibatkan terjadinya perubahan khas terhadap kegiatan mental dan perilaku.
Obat-batan jenis psikotropika mampu mengakibatkan penurunan kerja otak mamupun menjadikan susunan saraf terangsang sehingga ada kelainan perilaku yang diikuti dengan ilusi, halusinasi, ketergantungan, gangguan pikiran bahkan kematian bagi para pemakai.
Macam-Macam Psikotropika
Psikotropika secara umum dikenal mempunyai tiga jenis yakni halusinogen, depresan dan stimulan.
Halusinogen
Adalah jenis obat psikotropika yang mampu membuat pemakainya berhalusinasi di mana pemakai seolah-seolah bisa melihat atau mendengar sesuatu yang tidak tampak seperti berhkayal. Contoh obat psikotropika jenis halusinogen antara lain psylocibine, licercik acid dhietilamide (LAD), mariyuana dan miracline.
Depresan
Ialah jenis obat psikotropika yang mampu menimbulkan efek seolah-olah kerja sistem saraf berkurang, mampu menurunkan kesadran serta menimbulkan kantuk. Zat-zat yang termasuk ke dalam jenis depresan antara lain pil KB (sedatin), alkohol, valium, magadon, cannabis, barbiturat dan madrak (MX).
Stimulan
Adalah jenis psikotropika yang mampu menimbulkan rangsangan pada saraf sehingga membuat pemakai lebih percaya diri. Contoh zat jenis stimulan antara lain kokain, kafein, amfetamin, pil ekstasi dan ganja.
Golongan Psikotropika
Psikotropika dibedakan ke dalam empat golongan dan berikut penjelasannya.
Psikotropika Golongan I
Adalah jenis psikotropika yang tidak dipakai dalam pengobatan sebab mempunyai potensi ketergantungan yang amat kuat. Beberapa contoh psikotropika golongan I yaitu :
- Canthinone
- DMA
- DET
- Broloamfetamine (DOB)
- DMT
- DMA
- DMHP
- DOET
- Etrytamine
- Eticyclidine
Psikotropika Golongan II
Mempunyai khasiat terapi namun menimbulkan ketergantungan contoh psikotropika golongan II yakni :
- Dexamphetamine
- Amphetamine
- Levamphetamine
- Fenetylline
- Zipeprol
- Dronabinol (delta-9-tetrahydro-cannabinol)
- Levomethampethamine
- Methamphetamine
- Mecloqualone
- Methampethamineracemate
Psikotropika Golongan III
Yakni psikotropika yang mempunyai efek ketergantungan lebih rendah dibandingkan kelompok hipnotik sedatif. Contoh psikotropika golongan III yakni :
- Pentobarbital
- Pentazocine
- Glutethimide
- Flunitrazepam
- Cyclobarbital
- Cathine/ norpseudo-ephedrine
- Butalbital
- Buprenorphine
- Amobarbital
Psikotropika Golongan IV
Mempunyai efek ketergantungan yang ringan. Contoh psikotropika golongan IV yakni :
- Lafetamine-SPA
- Ketazolam
- Haloxazolam
- Halazepam
- Flurazepam
- Fluadiazepam
- Fenproporex
- Fencmfamin
- Clobazam
- Aminorex
Ciri-Ciri Pengguna Psikotropika
Para pengguna psikotropika dapat dikenali melalui ciri fisik hingga kegiatan sehari-hari yang berubah secara drastis. Ciri-ciri pengguna psikotropika, antara lain :
- Wajah tampak pucat dan tubuh semakin kurus.
- Badan terasa lemas, tak bersemangat dan tak bertenaga untuk melakukan kegiatan.
- Badan menggigil dan berteriak histeris.
- Sulit berkonsentrasi pada suatu hal.
Bahaya Penggunaan Psikotropika
Zat psikotropika merupakan zat yang harus digunakan dalam pengawasan para ahli medis. Penggunaan zat ini secara sembarangan akan menimbulkan bahaya misalnya tingkat kriminalitas yang meningkat. Zat ini juga mampu menyebab pengguna mengalami kesusahan hidup sebab akan menghadapi kerusakan mental dan fisik.
Selain itu, lingkungan sosial pun akan enggan berbaur atau sulit menerima pengguna zat ini. terdapat kekahawatiran akan tejadinya perilaku menyimpang para pengguna serta penyebarluasan penggunanya.
Dampak Penggunaan Psikotropika
Penggunaan zat psikotropika tentu membawa dampak baik secara fisik, psikis hingga sosial.
Dampak Fisik
Beberapa dampak fisik yang ditimbulkan akibat penggunaan psikotropika yakni :
- Sistem saraf (neurologis), misalnya gangguan kesadaran, kejang-kejang dan rusaknya sistem saraf tepi.
- Kardiovaskuler, misalnya infeksi akut otot, gangguan peredaran darah dan penyakit jantung koroner.
- Kulit (dermatologis),misalnya abses (nanah), alergi dan eksim.
- Paru-paru (pulmoner), misalnya pergeseran jaringan paru-paru, susah nafas dan penekanan fungsi pernafasan.
- Kesehatan reproduksi, misalnya gangguan fungsi seksual dan menurunnya fungsi hormon reproduksi.
- Kesehatan reproduksi pada perempuan, misalnya tidak haid (amenorhoe), menstruasi tidak teratur dan perubahan periode menstruasi.
- Sakit kepala, muntah, mual, gejala diare, susah tidur, pengecilan hati dan meningkatnya suhu tubuh.
- Resiko overdosis yang menyebabkan kematian.
- Mudah tertular penyakit, misalnya HIV/ AIDS dan hepatitis B.
Dampak Psikis
Dampak psikis yang mungkin akan dirasakan oleh pengguna psikotropika yakni :
- Hilangnya rasa percaya diri, pengkhayal, mudah curiga dan apatis.
- Lebih ceroboh, lamban, sering tegang dan gelisah.
- Penghasut (agitatif), perilaku brutal dan mudah marah.
- Susah fokus, sering merasa tertekan dan kesal.
- Serig merasa tidak aman, cenderung melukai diri sendiri hingga ada keinginan bunuh diri.
Dampak Sosial
Dampak sosial yang timbul dari penyalahgunaan zat psikotropika yakni :
- Cenderung merepotkan dan membebani keluarga secara finasial (keuangan) ingga merusak nama baik keluarga.
- Terganggunya pendidikan dan pekerjaan yang membuka kemungkinan suramnya masa depan.
- Gangguan mental, menjadi anti-sosial (tidak mau berbaur dengan orang lain) bahkan anti-susila sehingga cenderung dihindari lingkungan bahkan keluarga.
Penjelasan di atas memberikan informasi bahwa efek samping serta dampak yang timbul akibat penyalahgunaan psikotropika saling berkaitan dan akan benar-benar membahayakan kehidupan pengguna.
Misalnya, jika terjadi ketergantungan fisik di mana terasa sakit yang luar biasa (sakaw) dan jika dilakukan pemutusan psikotropika secara berkesinambungan maka akan mengalami peningkatan dosis sampai dosis berlebih.
Kondisi demikian akan menimbulkan dorongan psikologis berupa keinginan untuk mengonsumsi terus menerus. Tidak berhenti sampai di situ, akan muncul dorongan-dorongan lain misalnya membohongi orang tua atau keluarga, melakukan tindak kriminal, menjadi pemarah atau bersifat manipulatif.
Sekian penjelasan materi Pengertian Psikotropika, Macam, Golongan, Ciri, Bahaya dan Dampaknya Berdasarkan penjelasan di atas kita bisa mengetahui apa saja bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika yang tidak pada tempatnya. Oleh sebab itu, kita harus menjaga dan menghindarkan diri kita dari obat-obatan terlarang. 🙂